Sumber : Dokumentasi Pribadi
Perundungan yang dilakukan bentuknya juga beragam, sehingga peristiwa itu meninggalkan trauma pada korban. Beberapa waktu yang lalu, anak saya yang duduk dibangku sekolah dasar kelas empat juga bercerita tentang salah satu temannya yang mengalami perundungan oleh beberapa teman - temannya. Beruntung pihak sekolah segera mengambil tindakan cepat untuk mengatasi hal tersebut.
Tentu saya juga langsung gercep dong melakukan wawancara dengan si kecil. Sebagai orangtua kita tentu harus sigap menghadapi hal ini. Hal pertama yang saya tanyakan kepada si kecil adalah, bagaimana sikap dia menghadapi hal tersebut, dan alhamdulillah jawabannya cukup membuat Emaknya lega, hahaha. Dia bilang kalau merasa kasihan dan dia tidak ikut melakakukan perundungan.
Yap, satu kata kunci sudah saya pegang, yaitu kasihan. Menurut saya, sikap si kecil ini, meskipun keliatan sepele tetapi cukup penting dalam rangka belajar menumbuhkan rasa empati kepada sesama ( dalam hal ini, perundungan yang dialami salah satu temannya itu ). Rasa kasihan yang dimilikinya ini, kelak dia dewasa nanti, Insya Allah akan menjadikannya pribadi yang memiliki rasa empati kepada sesama. Dengan bertambahnya usianya nanti, rasa kasihan itu akan dapat diasah, sehingga akan berkembang menjadi sikap berani membela teman yang mendapatkan perundungan.
Dari sekelumit cerita yang disampaikan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa, dibutuhkan kerjasama yang baik antara orangtua dan pendidik di sekolah, dalam mengatasi masalah perundungan, sehingga kejadian seperti itu tidak akan terjadi lagi, dan sebisa mungkin dapat dicegah. So, sedikitnya ada 5 cara menumbuhkan rasa empati pada anak, berikut diantaranya
Memberikan Bekal Agama
Membekali anak dengan ilmu agama, menjadi salah satu hal yang penting. Selain sebagai pedoman hidupnya kelak, anak akan belajar tentang bagaimana agama mengatur tentang hubungan dengan sesama manusia. Menanamkan kepada anak agar memiliki akhlaq yang baik, sehingga akan selalu terjaga setiap perilakunya.
Memberikan Teladan
perilaku orangtua cenderung akan ditiru oleh anaknya, salah satunya adalah bagaimana bersikap kepada orang lain. Jika orangtua terbiasa bersikap positif terhadap orang lain, maka perilaku itu akan ditiru oleh anak, termasuk bersikap empati kepada sesama. Anak akan mengambil teladan akan sikap orangtua yang mulia tersebut.
Libatkan Dalam Kegiatan Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak terlepas dari interaksi sosial dengan sesama. Nah, salah satu cara untuk menumbuhkan empati pada anak adalah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan sosial, seperti memberikan bantuan untuk orang-orang yang membutuhkan, mengajak mereka untuk berinfak, menunjukan kepada anak tentang kondisi orang-orang yang kekurangan, mendukung mereka untuk memberikan dukungan kepada teman yang mengalami perundungan, dan sebagainya.
Menjadi Pendengar Yang Baik
Rasa empati anak akan tumbuh jika kita sebagai orangtua menjadi salah satu komponen pendukung, salah satu hal yang penting adalah, menjadi pendengar yang baik saat mereka menceritakan tentang perlakuan yang tidak baik di lingkungannya. Dengan begitu akan ada kesempatan orangtua untuk memasukkan nilai-nilai positif kepada anak, dan jadilah pendukung utama bagi mereka untuk berani mengambil sikap positf dalam membela dan menolong sesama.
Memberikan Edukasi Tentang Perilaku Yang Baik
Selain contoh nyata dari orangtua dan guru, anak juga harus diberikan edukasi tentang contoh-contoh perilaku yang baik, sesuai dengan norma agama dan sosial, sehingga mereka akan mengerti bagaimana menghargai orang lain dan menghormati mereka.
Saya cukup senang dengan antusiasme pihak sekolah tempat anak saya belajar, dalam rangka menumbuhkan rasa empati anak. Mereka mengadakan kampanye anti bullying, dimana anak-anak diminta untuk membuat poster anti bullying dan mengkampanyekan kepada adik kelas.
Semangat orangtua dan guru tidak boleh kendor terkait masalah menumbuhkan empati pada anak ini, karena zaman sudah jauh bergeser, tontonan di media sosisal cukup beragam. Jika kita sebagai pendidik bagi anak lengah, maka mereka yang diluar sana akan siap menerkam anak kita dengan segala tipu dayanya.
Salam hangat
Ulfah Wahyu