­

5 Tradisi Idul Fitri yang Dirindukan

Mei 20, 2022

Hari raya Idul Fitri baru saja berlalu. Anak-anak sudah mulai masuk sekolah, dan para pekerja juga sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Sementara itu, Emak-Emak seperti saya yang kerjanya di rumah juga sudah mulai sibuk dengan aktifitas rutin, berperang dengan segala keriwuhan pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya. Namun, saya bersyukur, karena tahun ini, suasana Idul Fitri benar-benar terasa meriah. Setelah dua tahun sebelumnya terasa sepi karena efek pandemi.

Tentu ini menjadi salah satu hal yang paling kita syukuri, dan dinanti-nantikan oleh semua umat Muslim di indonesia khususnya. Dimana setiap Idul Fitri ada banyak sekali tradisi yang selalu menjadi hal yang dirindukan. Setelah dua tahun kemarin, kita tidak bisa menjalankan tradisi tersebut. Lalu, apa saja tradisi Idul Fitri yang dirindukan itu?

Pulang Kampung

Tradisi pulang kampung ini menjadi momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim yang tinggal dirantau. Pulang kampung disaat lebaran menjadi tradisi yang paling dirindukan, karena ada banyak hikmah dan kebaikan yang bisa ditemukan dari tradisi ini. Bertemu dengan sanak saudara yang telah lama berpisah, tentu membawa kebahagiaan tersendiri.

Halal BiHalal

Tradisi halal bihalal ini juga menjadi salah satu momen yang dirindukan. Dalam acara ini, kita dapat berkumpul bersama keluarga besar, dimana pertemuan seperti ini akan jarang terjadi jika tidak dalam suasana lebaran. Acara halal bihalal menjadi ajang bagi kita untuk merekatkan tali silaturahmi dengan keluarga besar. 

Makan Ketupat dan Opor Ayam

Kedua makanan ini wajib hukumnya saat lebaran tiba, hehehe. Kalau belum makan ketupat dan opor ayam, lebaran kita serasa belum lengkap. Nah, tradisi ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu. menikmati ketupat dan opor Ayam buatan orang-orang tercinta. Dinikmati selepas Salat Idul Fitri.



Foto : Dokumen pribadi

Ziarah kubur

Lebaran juga menjadi salah satu momen untuk melakukan ziarah kubur, mengunjungi makam leluhur, mendoakan dan membersihkannya. Meskipun ziarah kubur ini bisa dilakukan kapan saja, tetapi tetap saja saat Idul Fitri momen ini menjadi salah satu yang paling dirindukan.

Berbagi THR

Sudah menjadi tradisi yang turun menurun, pada saat Idul Fitri ada momen berbagi THR. Para orangtua sudah menyiapkan THR yang akan dibagikan kepada anak-anak. Di antaranya, keponakan, cucu, maupun anak-anak tetangga kita. Tentu saja momen ini menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Terlepas dari ada pro dan kontra tentang pembagian THR ini, saya termasuk yang memiliki prinsip, berbagi sedikit rezeki kepada mereka, berbagi kebahagiaan sebagai ungkapan rasa syukur. 

Menjalankan tradisi Idul Fitri seperti yang disebutkan di atas salah satu tujuannya adalah, untuk mengeratkan tali silaturahmi antar saudara. Beberapa kerabat ada yang memang tidak pernah bertemu sama sekali, kecuali di hari lebaran. Nah, momen-momen di atas tentu menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi mereka untuk dapat bertemu dengan sanak saudara.

Hubungan kekerabatan akan tetap terjalin harmonis jika masing-masing dari kita dapat menjaganya dengan baik. meskipun tradisi itu dilakukan setahun sekali, tentu akan memberikan kenangan yang indah bagi kita. Selamat menjalankan tradisi Idul Fitri buat teman-teman semua, semoga Idul Fitri tahun ini kita dapat semakin mengeratkan tali silaturhmi dengan sanak saudara, dan memberikan banyak keberkahan bagi kita.

Salam hangat

Ulfah Wahyu



You Might Also Like

41 komentar

  1. Jujur berbagi thr itu yang sangat dinantikan setiap hari raya. Hehehe
    Kebetulan saya beberapa kali berada di keluarga yang merayakan imlek. Dari situ saya mulai tahu dan menantikan adanya pembagian angpao alias THR

    Pas pulang ke keluarga sendiri, saya mulai membagikan THR juga meski tidak seberapa. Ternyata jadi kebiasaan sampai sekarang. Hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, bagi THR sebagai bentuk rasa syukur ya. Anak2 juga senang.

      Hapus
  2. Alhamdullilah di hari Idul Fitri tahun ini bisa merasakan kembali yang namanya mudik alias pulang kampung, halal bi halal dengan keluarga besar serta melakukan tradisi yang khas lainnya, anak-anak juga senang bisa dapat THR lagi hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, alhamdulillah bersyukur sekali bisa lebaran dan berkumpul dengan keluarga besar.

      Hapus
  3. Kali ini memang harus pulang bukan hanya sebagai tradisi tapi juga kewajiban silaturahmi terutama kepada bapak dan ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Miss, selagi sudah dioerbolehkan, kita manfaatkan momen ini dengan rasa syukur.

      Hapus
  4. Hal-hal yang hanya ada saat Lebaran. Momen yang ditunggu-tunggu. Khususnya buat perantau yang jauh dari keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, tradisi yang selalu dirindukan saat idul fitri.

      Hapus
  5. Momen yang jarang ada. Silahturahmi, pulang kampung, berkumpul dengan keluarga, handai taulan di momen Idul Fitri tidak terlupakan ya mba Ulfa?

    BalasHapus
  6. Idul fitri tahun ini memang spesial, kita bisa pulang kampung, makan opor, bagi THR dan halal bihalal. CUkup lama pula, walau sebentar bersama kerabat, tapi sangat menyenangkan dan menghibur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menjadi momen yang paling ditunggu2 ya mbak, bisa berkumpul bersama keluarga besar, saling bernostalgia.

      Hapus
  7. Selamat Hari Raya, kak,,
    Benar yaa... alhamdulillah tahun ini sudah diijinkan untuk mudik dan menikmati kumpul bersama keluarga.

    Ibuku kalau anak-anaknya kumpul selalu masak besar. Menunya opor dan rendang.
    Yummii~
    Masakan Ibu memang ter-DABEST!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masakan ibu selalu dirindukan ya mbak. Bersyukur masih ada ibu yang masih sehat dan memasak masakan khas lebaran.

      Hapus
  8. Balasan
    1. Semoga bisa pulang kampung tahun ini ya mbak.

      Hapus
  9. Meski tak merayakan Idul Fitri, tapi keluarga kami punya kebiasaan silaturahmi ke keluarga muslim. Kalau bagi THR ga dilakukan dalam keluarga besar kami. Tapi biasanya kami bawa seauatu yang khas dari kota asal buat mereka. Paling penting sih ngumpul, ziarah makam, trus foto-foto. Biar ketemu cuma saat Lebaran, kalau ada foto jadi gak lupa garis keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak Nieke, dengan kumpul keluarga besar, jadi paham dan tahu silsilah keluarga. Semakin mempererat tali persaudaraan.

      Hapus
  10. Perasaan campur aduk selalu datang di penghujung Ramadhan ya Mbak. Antara sedih karena Ramadhan berlalu, sekaligus haru karena bisa bertemu sanak saudara di Idul Fitri. Pulang kampung pun senantiasa jadi momen yang dinanti-nanti. Suasananya itu..wah, ramai dan seru selalu..

    BalasHapus
  11. Selalu excited kalau mudik itu ya, mbak🤗 Dua tahun gak mudik jadi kemarin mudik itu rasanya uwoooooooow sekali, apalagi ada tradisi makan opor, sambel krecek dan kawan²nya dengan keluarga besar😚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, salah satu momen yang paling dirindukan itu.

      Hapus
  12. Yang paling seru itu mudiknya. Walaupun melelahkan dan ngabisin uang wkwkwk tetep ngangenin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya. Walaupun tahu repot, tapi tetap saja dirindukan.

      Hapus
  13. Pulang kampung yang paling ngangenin karena akhirnya baru bisa pulkam tahun ini setelah pandemi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kondisi sudah mulai membaik ya mbak. Semoga seterusnya akan semakin baik.

      Hapus
  14. 5 tradisi di atas berlaku juga di keluarga saya, Mbak. Kalau mudik, memang baru bisa tahun ini setelah 2 tahun terhalang pandemi. Lalu tentang THR untuk anak2, iya sih ada yang kontra banget. Sampai2 anak-anak dianggap meminta-minta. Padahal bukan begitu konsepnya!
    Saya setuju dengan Mbak, THR adalah sarana berbagi rezeki. Tidak wajib, kok. Kalau tidak bisa dan tidak setuju, ya tidak apa-apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, diniatkan berbagi, insyaAllah berkah.

      Hapus
  15. Alhamdulillah ya mba kita bs menikmati lebaran seperti dulu lagi. Bs mudik dan kumpul dgn keluarga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya alhamdulillah. Semoga kondisinya terus membaik, aamiin.

      Hapus
  16. Alhamdulillah tahun ini seperti hidup kembali. Kelima tradisi Idulfitri di atas jadi bisa terlaksana lagi deh...Semoga dunia semakin pulih ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin, semoga diijabah Allah doa2 kita semua.

      Hapus
  17. Tradisi khas yang ada di negara kita ya, Mbak. Alhamdulillah, seneng banget bisa mudik, halal bihalal, makan masakan lebaran buatan Ibu taun ini. MasyaAllah

    Semoga kita dipertemukan Ramadhan tahun berikutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah, semoga kondisi terus membaik.

      Hapus
  18. Alhamdulillah mbak Ulfah, akhirnya kita semua bisa merasakan idul fitri yang normal kembali seperti sebelum pandemi. Yang paling terasa pembedanya itu tradisi mudikmya. Idul fitri 2022 semua boleh mudik lagi😍😍alhamdulilllah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai padat jalannya ya mbak. Tapi tetap selalu dirindukan.

      Hapus
  19. Ketupat opornyaa itu lho bikin mupeng.. syedaap banget sepertinya.
    Maaf telat tapi selamat idul fitri mbaak. Alhamdulillaah ya mbak tahun ini kita Bisa lebih leluasa bersilaturahmi bersama keluarga. Saat bersama rame, opor dan ketupat rasanya lebih nikmatt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, terasa banget kangennya kita dengan suasana idul fitri yang seperti ini.

      Hapus
  20. 5 hal yang khas di bulan Syawal, ya, Mbak. Menyenangkan sekali merayakan Idulfitri dengan kelima tradisi ini. Apalagi tahun ini bisa kembali melakukan nomor 1 alias mudik. Menuntaskan rindu pada kampung halaman dan keluarga tercinta. Selamat Idulfitri Mbak Ulfah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf lahir batin ya mbak Alfa. Semoga kondisi terus membaik, aamiin.

      Hapus
  21. Ziarah kubur ini menjadi moment yang berarti saat mudik ya mbak. Mengingat kebaikan kakek, Nenek, bude, pakde yang sudah mendahului Kita. Ah jadi pengen mudik lagi nih

    BalasHapus